Saat ini banyak produk Router Mikrotik yang memilki tambahan komponen switch
chipset. Chipset ini terhubung ke beberapa port ethernet, yang nantinya dapat
membuat beberapa port tersebut bekerja selayaknya sebuah switch, dimana client
di bawahnya dapat menggunakan IP dalam segment yang sama.
Ethernet yang terhubung dan jumlah switch chipset pada setiap produk berbeda
beda. Untuk mengetahui, harus dilihat pada detail data sheet perangkat tersebut.
Kondisi ini nantinya dapat mempengaruhi penggunaan dan cara konfigurasi setiap
perangkat.
Sebagai contoh, produk Cloud Router Switch (CRS) series. Produk tersebut merupakan produk switch yang juga dapat dikonfigurasi sebagai Router. Semua ethernet dan SFP (jika ada) terhubung pada satu switch chipset yang sama. Sehingga jika menginginkan agar benar-benar berfungsi sebagai switch, konfigurasi yang dapat dilakukan adalah mengarahkan semua ethernet untuk menggunakan ether1 sebagai master portnya.
Ada beberapa produk RouterBoard dimana ether1 dianggap
sebagai interface WAN sehingga tidak bisa di swicth.
Detail mengenai switch-chip dan port mana saja yang bisa di-siwtch bisa dilihat
disini : http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=156
Terdapat juga perangkat yang dibagi dalam beberapa group interface dalam satu router, seperti produk RB2011 series. Perangkat tersebut memiliki 10 port ethernet dan 2 switch chipset, dimana model switchnya dibagai dalam 2 group switch, yakni group1: ether1-ether5 dan group 2: ether6-ether10. Dengan begitu, jika kita menginginkan perangkat RB2011 ini hanya digunakan selayaknya sebuah switch, tidak bisa langsung diarahkan semua ethernet menggunakan ether1 sebagai master-port.
Master-port hanya bisa menggunakan ethernet dalam satu switch group yang sama.
Misalnya, ether6 tidak bisa menggunakan ether1 sebagai master-port, sebab sudah
berbeda group switch. Begitu juga dengan ether7-ether10.
Lantas bagaimana solusinya?
Solusinya adalah dengan melakukan konfigurasi switching di masing-masing group
terlebih dahulu. Group 1, ether2-ether5 diarahkan master-portnya ke ether1. Group2
yakni ether7-ether10 diarahkan master-port nya ke ether6.
Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi Bridging untuk master-port pada masing-masing
group switch. Yakni ether1 dan ether6 digabungkan menggunakan mekanisme Bridge.
Konsep ini juga dapat diterapkan pada perangkat yang memiliki interface wireless, seperti CRS125-24G-1S-2HnD-IN, RB2011-2HnD, dan sebagainya. Switch chipset hanya terhubung pada inteface ethernet, tidak untuk wireless. Sehingga jika menginginkan wireless menggunaakan IP satu segment dengan ethernet, maka solusinya adalah menambahkan interface wireless pada bridge yang dibuat sebelumnya.
Dengan begitu RB2011 telah berfungsi selayaknya sebuah switch biasa. Baik client
LAN kabel maupun wireless akan menggunakan segmen jaringan yang sama.
Kembali ke :
Halaman Artikel | Kategori Tips & Trik