Ransomware WannaCry beberapa hari terakhir telah menghebohkan dunia IT
akibat serangannya yang begitu masif terjadi di banyak negara
di dunia.
Berdasarkan informasi dari Microsoft, malware ini memanfaatkan celah
keamanan pada fitur SMB yang digunakan untuk file sharing di Windows. Di
samping itu diketahui juga menyerang melalui fitur RDP. SMB berjalan
di jaringan pada UDP 137,138 dan TCP 137,139, 445. Sedangkan RDP pada port 3389.
Di Indonesia sendiri Kominfo telah memberikan tips dan langkah
pencegahan yang dapat dilakukan di sisi komputer. Yakni dengan menonaktifkan
fungsi SMB dan RDP, update patch windows, backup data / file pada storage lain
dan sebagainya.
Namun, tidak ada salahnya jika kita menambahkan metode keamanan dalam system jaringan kita. Pada Router Mikrotik, kita bisa memanfaatkan fitur Firewall Filter untuk melakukan blocking port dan protocol yang digunakan oleh malware WannaCry dalam penyebarannya
Firewall Filter
Metode pertama yang dapat diterapkan adalah dengan membuat rule firewall filter
pada Router Mikrotik untuk mencegah adanya pertukaran data pada protocol dan port
yang digunakan oleh malware WannaCry tersebut.
Rule ini akan bekerja untuk traffic beda subnet, baik antar LAN maupun dari public
/ internet.
Bridge Filter
Metode ini dapat diterapkan pada jaringan dimana semua host berada dalam subnet
/ segment ip yang sama dan dalam kondisi bridging. Langkahnya definisikan matcher kemudian gunakan action=drop
Switch ACL
Untuk pencegahan pada jaringan satu subnet selain menggunakan metode bridge filter dapat juga menggunakan fitur ACL pada manageable switch, sebagai contoh pada produk Cloud Router Switch Mikrotik berikut
Buat juga rule baru untuk blocking TCP 445 dan 3389 untuk melengkapi rule di
atas agar lebih aman.
Dengan implementasi rule tersebut untuk sementara antar host / komputer tidak
dapat menggunakan fitur file sharing via SMB atau melakukan remote desktop.
Sebagai alternatif dapat menggunakan aplikasi vpn lain yang memiliki fungsi sejenis
RDP sedangkan pertukaran file dapat dilakukan melalui layanan cloud atau server
public atau secara offline.
Sebaiknya juga jangan sembarangan mengunduh file atau menjalankan program yang
berasal dari sumber yang tidak terpercaya.
Kembali ke :
Halaman Artikel | Kategori Tips & Trik