Sesuai standart yang telah ditentukan oleh IEEE secara umum, untuk
komunikasi wireless memiliki protokol masing-masing. Penetapan protokol
ini juga akan berpengaruh terhadap data-rate di sebuah link wireless.
Sehingga berbeda protokol yang digunakan juga berbeda pula maksimum
data-rate yang di support.
Secara
default mekanisme wireless untuk menentukan berapa besar data-rate yang akan digunakan,
sistem akan melakukan percobaan dari data-rate yang terendah sampai data-rate
maksimumnya. Namun, dengan ketentuan standart yang sudah ada seperti diatas, kita
juga bisa
melakukan modifikasi secara manual berapa data-rate yang akan kita gunakan.
Untuk konfigurasinya sendiri kita bisa lakukan di pengaturan wireless pada tab
'Data Rates' di mode Advance.
Terdapat 2 opsi yang disediakan oleh sistem untuk mengatur 'Data Rates' yaitu:
- Default - Pemilihan data rate yang digunakan akan diatur oleh sistem secara otomatis.
- Configured - Pemilihan data rate bisa dilakukan secara manual melalui parameter
'Basic-Rates' dan 'Supported-Rates'.
Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan jika kita ingin melakukan modfikasi
secara manual diantaranya adalah,
1. Data Rate yang digunakan merupakan data rate dari parameter 'Supported-Rates'
yang paling stabil untuk digunakan oleh client.
2. Access Point (AP) akan menurunkan data rate dari 'Supported-Rates' ke 'Basic-Rates'
jika client mengalami permasalahan menggunakan data rate yang tinggi.
3. Tidak direkomendasikan untuk menonaktifkan data rate yang rendah dan hanya
mengaktifkan data rate yang tinggi. Karena hal ini memungkinkan banyaknya link
terputus (latency tinggi).
4. Antara perangkat AP dan Client harus memiliki penetuan nilai 'Basic-Rate'
yang sama untuk bisa saling berkomunikasi dengan baik.
Konfigurasi Data Rate protokol 802.11 a/b/g
Selanjutnya kita akan mencoba melakukan konfigurasi data rate secara manual untuk
menentukan berapa maksimum data rate yang stabil untuk digunakan di jaringan wireless.
Untuk contoh konfigurasinya kita akan membuat 2 percobaan dengan 'Supported Rate'
yang berbeda dan melakukan test performa untuk melihat hasil yang lebih baik dari
keduanya.
Pertama, kita akan melakukan konfigurasi 'Data-Rate' dengan Up to 54 Mbps.
Dengan penagturan tersebut maka sistem akan mencoba melakukan koneksi dengan data
rate 'Basic' ke data rate yang maksimal.
JIka kebetulan koneksi dari client tidak memungkinkan untuk menggunakan data
rate maksimum, sistem akan secara otomatis menggunakan data rate dibawahnya atau
yang sesuai dengan kondisi link yang ada.
Pada gambar diatas kita bisa melihat Data Rate yang digunakan akan menyesuaikan
dengan 'Signal Strength' yang didapat. Ketika signal strength tinggi maka data
rate yang digunakan bisa maksimal, dan sebaliknya ketika signal strength kecil
maka data rate yang bisa digunakan juga kecil.
Kelebihan: Client dengan kondisi link yang tidak ideal (diluar range efektif AP) tetap
bisa terkoneksi.
Kekurangan: Jika terdapat client dengan kondisi link tidak ideal maka data rate akan menyesuaikan
ke rate yang kecil
(adanya rate flapping di jaringan wireless).
Jika pada jaringan PTMP ketika ada client dengan kualitas link yang buruk maka
bisa juga
mempangaruhi performa/data rate dari client yang lain walaupun segi link
lebih baik.
Kedua, konfigurasi 'Data Rate' dengan spesifik 54 Mbps saja (baik Basic Rate
maupun Supported rate). Dengan pengaturan ini sistem akan langsung membuat koneksi
dengan mencoba data rate 54 Mbps.
Kelebihan: Lebih stabil untuk koneksi dengan kondisi link yang ideal (tidak adanya
rate flapping pada koneksi wireless).
Jika pada topologi PTMP lebih bagus karena hanya client yang ideal yang bisa
terkoneksi, dan client dengan kondisi link yang tidak bagus akan terputus. Sehingga
tidak akan berpengaruh ke data rate keseluruhan client.
Kekurangan: Jika terdapat client dengan kualitas link buruk yang tidak mampu menggunakan
rate 54 Mbps maka akan langsung disconnect/terputus.
Sulit di implementasikan jika perangkat client adalah perngakat mobile atau yang
tidak dapat disetting manual untuk penggunaan 'Basic Rate' dan 'Supported Rate'.
*) Note:
Secara default, Tx-Power wireless yang digunakan akan menyesuaikan dengan 'Data
Rate' yang digunakan.
Untuk Data Rate yang tinggi maka Tx-Power akan diturunkan, sedangkan jika 'Data
Rate' yang kecil maka Tx-Power yang digunakan bisa tinggi.
Dengan kondisi tersebut Rate Flapping terjadi pada jaringan
wireless jika menggunakan konfigurasi Data Rate default, terlebih ketika kondisi
link wireless tidak support untuk menggunakan data rate yang tinggi.
Untuk mengatasi hal tersebut kita bisa melakukan modifikasi pada 'Data Rate'
dengan memilih 'Supported Rate' yang dinilai satbil sesuai dengan kondisi link
yang ada.