Konektivitas yang lancar menjadi salah satu prioritas utama di jaringan internet.
Menggunakan 2 atau lebih jalur internet pada jaringan juga menjadikan load balance
menjadi fitur paling diminati pada pengguna internet. Load balance PCC merupakan
salah satu teknik load balance yang paling stabil dan menarik dicoba karena menggunakan
fitur mangle.
Perlu diketahui, saat menggunakan load balance kita perlu waspada jika terdapat
salah satu link yang mati. Agar lebih aman, gunakan failover pada jaringan load
balance. Bagi teman-teman yang belum mengerti mengenai Load balance PCC, bisa
melihat penjelasan detailnya pada artikel berikut ini :
Load Balance PCC.
Mekanisme pengecekan apakah link ISP putus atau tidak, bisa menggunakan check
gateway. Tetapi agar lebih akurat, kita bisa juga menggunakan recursive gateway
dengan memanfaatkan Scope dan Target Scope. Saat menggunakan recursive, kita bisa
melakukan pengecekan
secara berkala ke IP yang ada di internet. Hal ini digunakan untuk memastikan,
dimana link
terputus dan rule failover tetap berjalan normal. Penjelasan mengenai recursive
gateway ada pada artikel berikut ini :
Recursive gateway
Pada artikel kali ini, kami akan membahas bagaimana jika kedua fitur ini digabungkan?
Yaitu Load balance PCC dengan recursive gateway. Berikut topologi yang akan kami
gunakan
:
Sebelum menerapkan recursive gateway, pastikan router sudah terpasang konfigurasi
PCC, terutama pada Firewall Mangle.
Untuk langkah awal, buat static route yang digunakan sebagai trigger recursive
gateway. Rule ini yang akan digunakan untuk recursive gateway default route.
Sebagai contoh, kami akan menggunakan IP yang ada di internet.
IP=1.1.1.1 untuk ISP1 dan IP=9.9.9.9 untuk ISP2
Untuk membedakan antara trigger ISP1 dan ISP2, ubah parameter Scope pada rule
tersebut.
Dalam kasus ini, scope ISP1 adalah 30 dan scope ISP2 adalah 31.
Selanjutnya, tambahkan default route berdasarkan mark-routing
PCC yang sudah dibuat sebelumnya. Untuk gateway yang digunakan, bisa menggunakan
IP yang sudah ditentukan sebelumnya, yaitu 1.1.1.1 untuk ISP1 dan 9.9.9.9 untuk
ISP2.
Agar recursive bisa berjalan normal, arahkan Target-Scope berdasarkan rule trigger
yang sudah dibuat sebelumnya.
Default route ISP 1 menggunakan target scope=30
Default route ISP 2 menggunakan target scope=31
Pada kedua rule default route, tambahkan check-gateway ping untuk pengecekan
secara
berkala.
Hasilnya, router akan secara otomatis melakukan pengecekan ping secara berkala
ke 1.1.1.1 dan 9.9.9.9.
Selanjutnya, tambahkan rule backup untuk kedua default gateway tersebut untuk
menghindari salah satu link terputus.
Pastikan distance yang digunakan lebih besar dibandingkan rule utama.
Agar router tetap bisa mengakses internet, tambahkan default gateway tanpa parameter
mark-routing.
Hasilnya pada tabel routing akan menjadi berikut ini :
Konfigurasi ini bisa menjadi solusi jika anda ingin menerapkan failover pada jaringan
load balance, tetapi pengecekannya akan lebih akurat. Karena pengecekan link terputus
langsung menuju ke IP di internet. Bisa juga dimodifikasi menuju IP tertentu seperti
alamat sebuah website sesuai dengan kebutuhan.
Artikel ini dibuat pada 11 Juni 2021