by: CITRAWEB SOLUSI TEKNOLOGI, PT
Aturan | Tentang Kami | Kontak Kami

Artikel

[Cambium] Wireless Mesh

Jum'at, 23 Juli 2021, 10:39:00 WIB
Kategori: Fitur & Penggunaan

Saat membangun jaringan wireless di area indoor tentunya terdapat beberapa tantangan tersendiri. Beberapa tantangan yang akan muncul dalam pembangunan jaringan wireless di area indoor ini diantaranya seperti pertimbangan channel untuk meminimalisir interferensi, letak penempatan access point, mempertimbangkan adanya halangan, hingga adanya deadzone atau titik area yang tidak terjangkau oleh sinyal wireless kita.

Salah satu solusi dalam pemasangan wireless di area indoor agar seluruh area dapat tercover dengan baik adalah dengan memasang beberapa AP pada beberapa titik. Salah satu metode yang biasa digunakan untuk konektivitas antar AP ini adalah dengan memanfaatkan teknologi WiFi Mesh.

Wifi mesh merupakan teknologi yang menggabungkan beberapa access point di beberapa titik menjadi satu jaringan. Tujuannya agar saat client terkoneksi ke dalam jaringan mesh, client tidak akan merasakan jaringan terputus saat berpindah tempat karena akan otomatis terkoneksi ke wireless terdekat. Hal ini biasa disebut dengan istilah wireless roaming.

Pada wireless cambium, kita dapat mengaktifkan fitur Wifi mesh ini yang bisa kita gunakan untuk memperluas area jangkauan wireless dan menghindari adanya dead zone. Berikut contoh topologi yang akan digunakan :


Dalam kasus ini, kami menggunakan AP Cambium E410 dengan konfigurasi standalone. Bagi yang belum mengetahui cara konfigurasi cambium standalone, bisa melihat video berikut ini : Konfigurasi Stand Alone AP dengan Cambium Networks cnPilot e430H

Pada cambium, terdapat 3 mode wifi mesh yang bisa digunakan yaitu :

  1. Mesh Base : digunakan sebagai wireless pusat yang akan mendistribusikan konfigurasi
  2. Mesh Client : digunakan sebagai wireless client yang akan terkoneksi ke base atau ke client lain
  3. Mesh Recovery : digunakan sebagai backup jika terjadi masalah pada link antara base dan client
Pada access point pertama, karena terkoneksi langsung dengan router maka akan menggunakan mode Base. Sedangkan access point lain akan terkoneksi ke Base dengan mode Client.

Konfigurasi :
Untuk langkah pertama, aktifkan konfigurasi radio pada perangkat access point dengan mengakses menu Configure > Radio. Karena perangkat yang digunakan adalah CnPilot E410, pastikan mengaktifkan berdasarkan frekuensi yang digunakan. Lalu pilih channel yang akan digunakan oleh access point.



 
Selanjutnya masuk ke menu Configure > WLAN. Lalu tambahkan WLAN yang akan digunakan untuk interkoneksi antar Access Point atau membangun jaringan wireless mesh.




Untuk access point pertama, karena akan dijadikan sebagai pusat maka mode yang digunakan adalah Base (Mesh-Base). Tentukan SSID dan Security yang akan digunakan untuk interkoneksi antar access point cambium.

Sedangkan access point lain, akan menggunakan mode Client atau Mesh-Client. Pastikan SSID dan Security sudah sesuai dengan Access Point Base.


Apabila link antara Mesh Base dan Mesh Client sudah terbentuk, pada Mesh Base menu Monitor > Wireless akan muncul Mesh Client di table Wireless Mesh. Fitur ini digunakan untuk monitoring access point mana saja yang sudah terkoneksi ke Base.



Setelah jaringan mesh kedua access point sudah terkoneksi dengan baik, tambahkan WLAN baru yang akan digunakan untuk client. Penambahan WLAN ini harus dilakukan pada semua access point yang tergabung dalam jaringan mesh. Baik pada access point base maupun access point client, usahakan SSID dan security yang digunakan sama. 



Dengan begitu, laptop bisa terkoneksi ke jaringan mesh dan akan mendapatkan IP Address dari router utama. Karena semua access point menggunakan SSID yang sama, maka user client akan terkoneksi dengan AP terdekat. Dan saat user client berpindah tempat, client masih tetap terkoneksi ke jaringan.



Artikel ini dibuat pada 23 Juli 2021



Kembali ke :
Halaman Artikel | Kategori Fitur & Penggunaan